Diduga Malpraktek, Tiga Dokter RS Sylvani Binjai Diadukan Ke Polisi

Diduga Malpraktek, Tiga Dokter RS Sylvani Binjai Diadukan Ke Polisi

 

RSU-Sylvani-yang-berada-di-Jalan-Perintis-Kemerdekaan-Binjai_

Buser86 | Binjai – Dugaan malpraktik terjadi di RSU Sylvani Kota Binjai, Sumatera Utara. Akibat kelalaian dokter itu dua pasien menjadi korban. Keduanya membuat laporan Polisi, ngerih memang.

Laporan kedua korban berdasarkan aporan polisi itu bernomor LP/B/630/XII/2024/SPKT/POLRES BINJAI/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 6 Desember 2024. Pelapornya atasnama Seprina Dwi Cahya Br Sitepu, warga Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Laporan satunya lagi dengan kasus yang sama dilaporkan oleh Indra Buana Putra dengan nomor polisi B/627/XII/2024/SPKT/Polres Binjai/Polda Sumut pada tanggal 4 Desember 2024.

“Terkait dugaan malpraktik yang terjadi di RSU Sylvani itu ada dua laporan polisinya,” ujar Kasi Humas Polres Binjai, AKP Junaidi, Jumat (10/1/2025).

“Proses lidiknya beda, tapi langkah-langkah penyelidikannya sama,” cetusnya.

Informasi yang diperoleh, kedua kasus dugaan malpraktik ini didampingi oleh kuasa hukum yang sama yaitu Risma Situmorang.

Saat diwawancarai wartawan, Risma menguraikan kejadian yang dialami kedua korban.

“Untuk korbannya Seprina Dwi, mulanya didampingi oleh rekan saya Minola Sebayang. Kami ketemu saat saya sedang mendampingi Bapak Indra Buana menjalani mediasi di Pengadilan Negeri Binjai,” ujar Risma.

Karena sedang menangani perkara yang sama, Minola meminta Risma untuk ikut mendampingi kasus dugaan malpraktik di RSU Sylvani yang dialami Seprina Dwi.

Meski begitu, dugaan malpraktik ini pertama dialami oleh istri Indra Buana, setelahnya baru Seprina Dwi.

Dugaan malpraktik yang dialami Seprina berbeda dengan istri Indra Buana termasuk dokter yang dilaporkan ke Polres Binjai. Ketiga dokter yang dilaporkan adalah dr TSH, dr VV, dan dr SF.

“Mulanya pada, Selasa (5/11/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Ibu Seprina sedang hamil diusia lima bulan mengalami pendarahan sehingga dibawa ke RSU Sylvani,” ujar Risma.

Sesampai di RSU Sylvani, Seprina langsung diberikan penanganan medis. Wanita yang masih berusia 22 tahun ini, menginap di rumah sakit.

Saat berada diruang inap, Seprina merasa sakit pada perutnya dan meminta pertolongan perawat untuk memanggil dokter.

“Tapi dokter tak kunjung datang. Ibu Seprina ini pun melahirkan anaknya tanpa pendampingan dokter. Anaknya pun dibawa keruangan bayi. Tapi tidak lama kemudian, Ibu Seprina mendapat kabar jika bayinya sudah meninggal dunia,” ujar Risma.

Kemudian, Seprina dan keluarga membawa bayinya pulang dengan kondisi sudah terbungkus kain.

“Setibanya di rumah, bayi itu ternyata masih hidup dan bernafas. Alhasil keluarga dan Ibu Seprina membawa bayinya kembali ke RSU Sylvani. Tetapi nyawa bayi itu sudah tak bisa diselamatkan lagi,” kata Risma.

Atas kejadian ini, akhirnya Seprina Dwi dan keluarga melaporkan RSU Sylvani ke Polres Binjai. Bagaimana kelanjutan kasus ini akan terus mengikutinya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *